Feb 9, 2011

CiptaanKu

Saat celik mata Aku nantikan namaku dilaung,
Tapi kau asih berlopong,
Teriak kosong,
Kelu... kau terus berlalu,

Disaat kau makan,
Ku nantikan kata azimatmu,
 Ibarat aku penunggu,
untuk mendengar bicaramu padaku,

Sibuk agaknya kamu,
tak mengapa kau persiakan aku,
sabarku lebih dari yang kau tahu,
aku terlalu sayangkan mu,

Saat kau pejam mata tika malam,
berharap kau bisikkan cinta padaku,
ku nantikan waktu itu,
dan kau masih persiakan aku,

Mengapa...
ku hanya nantikan bisikan cintamu,
ku nantikan kau daang menyambutku,
subuh, zohor, asar, maghrib, isyak,
5 waktu yang ku nantikan cintamu,

Aku setia lebih dari kekasihmu,
selalu mendampingimu,
mengapa sanggup kau khianati aku,
batu hatimu??

Aku masih berharap,
kau membisikkan cinta denganku,
sujud untuk ku,
Akan ku nantikan waktu itu,

CiptaanKu

Lari - Masalah diri

Sunyi hati ini di sapa sepi,
Gundah jiwa ini dijerit duka,
Benar jalan ku lalui?
Adakah ini yang diteriak diri?

Aku ingin lari,
Tapi bukan masalah diri,
berlari atau terbang tinggi,
atau bersembunyi?

Seluruh penjuru ia berlari,
pantas melulu ke arahku,
tenang tak menjemput,
Gundah makin menjerit,

Hati ini sempit,
aku ingin lari,
masalah hampiri,
haruskah aku menyepi,
Selimuti kain putih hati,

Maut

Ia datang tanpa diundang,
Siang atau malam,
Sama ada tenteram atau jahanam,
Ia tetap melayang,

Dari satu hingga dua serta seterusnya,
Tiada yang terlepas dari cengkamannya,
Engkau berharta?
nescaya tidak dapat merasuahnya,

Yang pasti andai kau menemuinya,
akan bergetar seluruh anggota,
Ngeri atau sebaliknya,
terpulang hidup kau di dunia,

Tugasnya hanya mencabut nyawa,
Tak kira derhaka atau pewira,
Maut pasti tiba, cuma...
Tidak diketahui bila...