Meja bulat,
Semua Bangsawan,
Porak Peranda,
Hanya teriak megah,
Bicara ia tentang merdeka,
Dunia, Peperangan, Damai,
Huh! Propaganda, Dusta semua,
Yang hadir angguk mengiya,
Porak peranda,
Boneka? Bangsawan apa?
Takut pada Si "David Star" durjana,
Oh Lupa! kalian boneka,
Dikawal mafia dunia,
Teriaknya gah,
Mau perhatian dunia,
Nama, Bangsawan erat bersama,
Propaganda,
Ya! lengkap cantik bergaya,
Sesuai dengan namanya,
Persatuan Berbual Bicara (P.B.B)
porak peranda,
Tugu untuk memahat nama,
bangsawan gila,
lupa hakikatnya,
ramai teriak derita... porak peranda,
kerna ia...
meja bulat hanya tahu,
teriak gah, memahat cerita dunia,
Porak peranda...
Dec 26, 2010
hati itu (Tsunami)
Hari itu tiba,
Tak mungkin berlalu dari ombak minda,
Ingatan ubtuk si kerdil dunia,
Bahana mencumbui alam dengan nista,
Hari itu,
Angin menampar pipi,
Dingin... Tak sedingin hati kini,
Semua tragedi.... Hati ini sudah mati,
Hari ini,
Tak guna diratapi... tetap pergi,
ukirkan segala di tiang hati,
Biarpun karat tiada seri,
Hari Itu,
Tsunami,
Kau ragut setiap isi bumi,
Musnahkan bahgia kami,
Hari ini,
Si kerdil bumi akui,
silap mencumbui bumi....
mati....
Tak mungkin berlalu dari ombak minda,
Ingatan ubtuk si kerdil dunia,
Bahana mencumbui alam dengan nista,
Hari itu,
Angin menampar pipi,
Dingin... Tak sedingin hati kini,
Semua tragedi.... Hati ini sudah mati,
Hari ini,
Tak guna diratapi... tetap pergi,
ukirkan segala di tiang hati,
Biarpun karat tiada seri,
Hari Itu,
Tsunami,
Kau ragut setiap isi bumi,
Musnahkan bahgia kami,
Hari ini,
Si kerdil bumi akui,
silap mencumbui bumi....
mati....
Harapan Syurga
Mati itu indah,
Harap cepat tiba,
Inginku tempah syurga,
Itu janjiNYA,
Biar aku menerobos ditengah,
Biar aku diwarnai darah pewira,
Biarkan... Aku Ingin Syurga,
Syahid dijalanNYA
Harap cepat tiba,
Inginku tempah syurga,
Itu janjiNYA,
Biar aku menerobos ditengah,
Biar aku diwarnai darah pewira,
Biarkan... Aku Ingin Syurga,
Syahid dijalanNYA
Dec 6, 2010
Si Tua dan Si Tua
Wahai Pemuda,
Kamu malas, masih mahu harta,
Diam hanya berpoya, hanya tahu membantah,
Tak fikir kamu bakal pimpin negara,
Aduh orang lama...
Sudahlah dengan propaganda,
Disedut setiap tanah,
Dihirup Setiap tenaga,
Khabarkan pada semua keringat kami ini sampah!!!
Wahai si muda,
Negeri ini kami tinggalkan untukmu,
Berbakti dengan seluruh kudratmu,
Ingat perjuangan kamu dulu,
Aduh si tua,
Ya!!! Perjuangan itu dulu,
Kini dah berlalu,
Kau hirup segala yang terbentang,
Kau biarkan kami telanjang,
Ah Pemuda,
Alasan setiap perkara,
Malas besar citanya,
Ingat kami yang menciptanya,
Si Tua,
Ciptaan apanya, semua dusta!
Bukan kami yang mencekik anak tak berbapa,
Semua habis kau tarah, kami???
Dijadikan boneka Tak berjuang katanya?
Cukuplah si muda,
Kami angkat senjata beri kamu merdeka,
Kami parah gadaikan maruah dan darah,
Semua untuk anda,
Sudahlah Orang lama,
Jangan berpropaganda, kami bencinya,
Kau meerdeka dengan pena bukan darah,
kami yang bersalah setelah kau merobek setiap pelusuk merdeka,
Dusta!!!
Semuanya diwariskan untuk kamu pemuda,
Hentikan drama si tua,
kami bukan Pemuda buta,
Kamu semakin kaya,
HirupTanah tercinta, tinggalan kami terseksa,
Kami tak bersalah,
Kamu Pemuda hanya tahu bentak amarah,
Tak mengerti apa,
Menyalak tak kira apa,
Ya! Kami berdosa,
kerna kami pemuda dalam negara,
kami dipersalah, jika porak peranda,
Si Tua dan Si muda,
Masih berbicara tiada selesai perkara,
mengepak bicara,
Lupa yang ia akan tua dan pernah muda,
Pada siapa yang harus dibicara?
Kerna semua sama,
Propaganda minda,
Si Tua berkuasa, Si muda baru lihat dunia...
Kamu malas, masih mahu harta,
Diam hanya berpoya, hanya tahu membantah,
Tak fikir kamu bakal pimpin negara,
Aduh orang lama...
Sudahlah dengan propaganda,
Disedut setiap tanah,
Dihirup Setiap tenaga,
Khabarkan pada semua keringat kami ini sampah!!!
Wahai si muda,
Negeri ini kami tinggalkan untukmu,
Berbakti dengan seluruh kudratmu,
Ingat perjuangan kamu dulu,
Aduh si tua,
Ya!!! Perjuangan itu dulu,
Kini dah berlalu,
Kau hirup segala yang terbentang,
Kau biarkan kami telanjang,
Ah Pemuda,
Alasan setiap perkara,
Malas besar citanya,
Ingat kami yang menciptanya,
Si Tua,
Ciptaan apanya, semua dusta!
Bukan kami yang mencekik anak tak berbapa,
Semua habis kau tarah, kami???
Dijadikan boneka Tak berjuang katanya?
Cukuplah si muda,
Kami angkat senjata beri kamu merdeka,
Kami parah gadaikan maruah dan darah,
Semua untuk anda,
Sudahlah Orang lama,
Jangan berpropaganda, kami bencinya,
Kau meerdeka dengan pena bukan darah,
kami yang bersalah setelah kau merobek setiap pelusuk merdeka,
Dusta!!!
Semuanya diwariskan untuk kamu pemuda,
Hentikan drama si tua,
kami bukan Pemuda buta,
Kamu semakin kaya,
HirupTanah tercinta, tinggalan kami terseksa,
Kami tak bersalah,
Kamu Pemuda hanya tahu bentak amarah,
Tak mengerti apa,
Menyalak tak kira apa,
Ya! Kami berdosa,
kerna kami pemuda dalam negara,
kami dipersalah, jika porak peranda,
Si Tua dan Si muda,
Masih berbicara tiada selesai perkara,
mengepak bicara,
Lupa yang ia akan tua dan pernah muda,
Pada siapa yang harus dibicara?
Kerna semua sama,
Propaganda minda,
Si Tua berkuasa, Si muda baru lihat dunia...
Dec 2, 2010
Aku siapa
Tiba masanya,
Putih tegak berkibar,
Bukan pengalah, Bukan berduka,
Ku kenal hanya gembira dalam hiba,
Aku siapa?
mengepak elang agaknya?
Melayang di samudera?
Tak terlihat poseidon kiranya?
Aku siapa unuk bicara?
Lupa bisu tubuhku?
untuk selawatmu,
lafaz kalimah yang satu,
Aku siapa?
elang angkasa, bukan poseidon muda,
kau salacia jiwa, aku venus hina,
tak mampu untuk aku bicara,
walaupun terbit indah,
Siapa aku?
Aku ini siapa?
hanya eelang yang hanya berlegar, mengepak indah,
melihat poseidon bersatu salacia,
Terus berkibar putih megah,
dongeng yang kuharap berubah,
tapi... aku ini siapa,
Hanya menunggu indah,
Redha ia semakin pudar...
nukilan untuk seorang sahabat yang tak mampu untuk menerangkan jiwanya kepada salacia (cintanya yg berada seberang laut) janagn mengalah bro.. hahahaha...
Putih tegak berkibar,
Bukan pengalah, Bukan berduka,
Ku kenal hanya gembira dalam hiba,
Aku siapa?
mengepak elang agaknya?
Melayang di samudera?
Tak terlihat poseidon kiranya?
Aku siapa unuk bicara?
Lupa bisu tubuhku?
untuk selawatmu,
lafaz kalimah yang satu,
Aku siapa?
elang angkasa, bukan poseidon muda,
kau salacia jiwa, aku venus hina,
tak mampu untuk aku bicara,
walaupun terbit indah,
Siapa aku?
Aku ini siapa?
hanya eelang yang hanya berlegar, mengepak indah,
melihat poseidon bersatu salacia,
Terus berkibar putih megah,
dongeng yang kuharap berubah,
tapi... aku ini siapa,
Hanya menunggu indah,
Redha ia semakin pudar...
nukilan untuk seorang sahabat yang tak mampu untuk menerangkan jiwanya kepada salacia (cintanya yg berada seberang laut) janagn mengalah bro.. hahahaha...
Teriak Negarawan
Baca laporan hari ini,
Secangkir kopi disisi setia menemani,
Ekonomi, Politik semua cuba untuk perdaya,
Apa yang benar? Mungkin Tiada,
Hanya cerita indah,
Dukanya tak diambil endah,
sedang cuba bersaing dengan harga diri,
tapi... bukan sebangsat ini,
Dihimpit konkrit rimba,
Disuruh bersyukur apa yang ada,
Aku bukan boneka untuk mengata YA!!!
Jerihku diperah selagi ada,
Untuk mereka bergembira,
aku dihina dibumi bertuah,
yang digelar NEGARA,
sedangkan mereka mengatur serta rosakkan segalanya,
untuk kami yg gelarannya Rakyat jelata...
Secangkir kopi disisi setia menemani,
Ekonomi, Politik semua cuba untuk perdaya,
Apa yang benar? Mungkin Tiada,
Hanya cerita indah,
Dukanya tak diambil endah,
sedang cuba bersaing dengan harga diri,
tapi... bukan sebangsat ini,
Dihimpit konkrit rimba,
Disuruh bersyukur apa yang ada,
Aku bukan boneka untuk mengata YA!!!
Jerihku diperah selagi ada,
Untuk mereka bergembira,
aku dihina dibumi bertuah,
yang digelar NEGARA,
sedangkan mereka mengatur serta rosakkan segalanya,
untuk kami yg gelarannya Rakyat jelata...
Subscribe to:
Posts (Atom)